Sejarah Penyebaran Kopi
Biji tanaman kopi dipanggang lalu dihaluskan dan
dihidangkan. Metode pemanggangan biji kopi sendiri belum diketahui kapan
dimulainya. Namun tanaman kopi berasal dari dataran tinggi di Ethiopia, yang
pada saat itu merupakan tanaman liar di Ethiopia. Lalu tanaman kopi dari sini
dikembangkan di Semenanjung Arab sekitar abad ke-15, yang terkenal menjadi Kopi
Arabika. Kopi Arabika saat ini menjadi jenis kopi yang paling banyak
diproduksi di dunia yaitu mencapai lebih dari 60 persen produksi kopi dunia.
Menurut legenda,
kopi ditemukan oleh seorang pemuda Arab bernama Kaldi, seorang penggembala
kambing. Ia selalu memperhatikan bahwa kambingnya selalu menunjukkan gejala
gembira setelah menggigit biji dan daun suatu tanaman hijau. Karena penasaran,
ia mencoba biji tanaman tersebut dan merasakan efek semangat serta gembira.
Akhirnya penemuan ini menyebar dari mulut ke mulut, sejak itu lahirlah kopi
menurut legenda di Arab.
Pada tahun
1610, tanaman kopi pertama ditanam di daerah India. Bangsa Belanda mulai
mempelajari pengembangbiakan kopi pada tahun 1614. Lalu pada tahun 1616, mereka
berhasil memperoleh bibit dan tanaman kopi yang subur dan langsung mendirikan
perkebunan kopi di Srilanka dan tanah Jawa (Indonesia) pada tahun 1699.
Kemudian oleh bangsa Belanda, tanaman ini disebar ke koloni Belanda di Amerika
Tengah seperti di Suriname dan Kepulauan Karibia. Kemudian bangsa Perancis juga
tertarik dengan perdagangan kopi ini. Mereka membeli bibit kopi dari Belanda
lalu dikembangkan di Pulau RĂ©union sebelah timur Madagaskar. Namun mereka gagal
mengembangkan kopi di sini. Lalu pada tahun 1723, bangsa Perancis mencoba
mengembangkan tanaman kopi di daerah Pulau Martinik. Pada tahun 1800-an,
tanaman kopi dikembangkan di Hawaii. Belakangan tanaman ini juga dikembangkan
di Brasil dan daerah-daerah lainnya.
Berbagai Macam Kegunaan Kopi
Berbagai
rasa kopi yang khas membuat sensasi menyenangkan di mulut. Misalnya es kopi
atau iced coffee yang manis biasanya menyegarkan. Es krim rasa kopi pun
juga menjadi favorit bagi banyak orang. Kopi juga menjadi salah satu bahan
dasar beberapa jenis kue rasa kopi. Dan yang paling populer adalah kopi polos
dan juga kopi susu.
Namun para
ilmuwan juga menyelediki manfaat lain dari kopi. Sisa bubuk dari kopi
bermanfaat sebagai pupuk yang baik. Selain itu, beberapa produk disinfektan
maupun isolasi untuk dinding, lantai dan atap juga dapat dibuat dari kopi.
Gliserin yang merupakan produk sampingan dari sabun, dapat dibuat dari minyak
kopi. Minyak kopi juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat cat, sabun, maupun produk lainnya.
Biji kopi
dapat bermanfaat untuk berbagai produk dan kegunaan. Namun yang paling populer
tentu saja sebagai minuman yang nikmat yang diminum banyak orang setiap
harinya.
Kopi Arabika dan Kopi Robusta
Meski di
seluruh dunia ada sekitar 70 spesies pohon kopi, dari yang berukuran seperti
semak belukar hingga pohon dengan tinggi 12 meter, namun hanya ada dua spesies
pohon kopi yang secara umum dikenal untuk diproduksi sebagai produk kopi. Kedua
spesies ini digunakan untuk produksi sekitar 98 persen produksi kopi dunia. Apa
sajakah itu? Kopi yang pertama kali dikembangkan di dunia adalah Kopi
Arabika yang berasal dari spesies pohon kopi Coffea arabica. Kopi
jenis ini yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar lebih dari 60 persen
produksi kopi dunia. Kopi arabika dari spesies Coffea arabica
menghasilkan jenis kopi yang terbaik. Pohon spesies ini biasanya tumbuh di
daerah dataran tinggi. Tinggi pohon kopi ini antara 4 hingga 6 meter. Kopi
arabika memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 persen serta memiliki
jumlah kromosom sebanyak 44 kromosom.
Pohon kopi
spesies lainnya yang juga cukup banyak diproduksi sebagai produk kopi adalah Coffea
canephora yang sering dikenal sebagai Kopi Robusta. Tinggi pohon Coffea
canephora mencapai 12 meter dan dapat ditanam di daerah yang lebih rendah
dibanding kopi arabika. Kopi robusta biasanya digunakan sebagai kopi instant
atau cepat saji. Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi,
rasanya lebih netral, serta aroma kopi yang lebih kuat. Kandungan kafein pada
kopi robusta mencapai 2,8 persen serta memiliki jumlah kromosom sebanyak 22
kromosom. Produksi kopi robusta saat ini mencapai sepertiga produksi kopi
seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar